loading...
loading...

►KONSEP REAKSI REDOKS
Salah satu yang ditakuti oleh besi adalah oksidasi (berkarat). Karena ketika besi mengalami oksidasi , besi akan menjadi rapuh dan mudah untuk dihancurkan. Lalu apa itu oksidasi?
Ada beberapa pendapat bahwa reaksi oksidasi adalah:
  • Reaksi penambahan­ atom O
  • Reaksi pelepasan elektron
  • Reaksi peningkatan biloks
Kemudian dalam kenyataannya tidak ada reaksi yang hanya reaksi oksidasi saja. Reaksi oksidasi pasti disertai dengan reaksi reduksi. Dalam hal ini setiap reaksi redoks terdiri dari setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi. Lalu apa itu reaksi reduksi?
Ada beberapa pendapat bahwa reaksi reduksi adalah:
  • Reaksi pengurangan atom O
  • Reaksi pengikatan elektron
  • Reaksi penurunan biloks
Contoh
Berdasarkan
Oksigen
Elektron
Biloks
O
K
S
I
D
A
S
I
- 4Fe + 3O2 → 2Fe2O3
- 4Na + O2 → 2Na2O
- C + O2 → CO2
- 2H2 + O2 → 2H2O
- P4 + 5O2 → P4O 10
- CS2 + 3O2 → CO2 + 2SO 2
- CH4 + 2O2 → CO2 + H 2O
- Na → Na+ + 1e-
- K → K+ + 1e-
- Ca → Ca2+ + 2e-
- Mg → Mg2+ + 2e-
- Al → Al3+ + 3e-
4FeO + O2 → 2Fe2O3
(BO Fe naik dari +2 menjadi +3)
R
E
D
U
K
S
I
- 2KClO3 → 2KCl + 3O2
- CuO + H2 → Cu + H2O
- Cl + 1e- → Cl-
- N + 3e- → N3-
- O + 2e- → O2-
2SO3 → 2SO2 + O2
(BO S turun dari +6 jadi +4)

Perkembangan Konsep Reaksi Redoks
Konsep
Berdasarkan
Oksigen
Elektron
Biloks
Oksidasi Reaksi penambahan Reaksi pelepasan Reaksi peningkatan
Reduksi Reaksi pengurangan Reaksi pengikatan Reaksi penurunan
Contoh redoks Ca + CuO → CaO + Cu
CuO menjadi Cu (reduksi)
Ca menjadi CaO (oksidasi)
Cu → Cu2+ + 2e-
(Cu melepas elektron)
Cl2 + 2e- → 2Cl-
(Cl mengikat elektron)


Cu2+ + Cl2 → Cu + 2Cl-
Zn2+ + 2Br- → Zn + Br2
BO Zn = 2 turun jadi = 0
BO Br = -1 naik jadi = 0

REDUKTOR & OKSIDATOR
Dalam reaksi redoks selalu terjadi reaksi reaksi oksidasi sekaligus reaksi reduksi. Tentu ada zat yang menyebabkan zat lain teroksidasi, dan ada zat yang menyebabkan zat lain tereduksi.
suatu zat yang dapat menyebabkan zat lain mengalami oksidasi (zatnya sendiri mengalami reduksi) disebut Oksidator (pengoksidasi).
suatu zat yang dapat menyebabkan zat lain mengalami reduksi (zatnya sendiri mengalami oksidasi) disebut Reduktor (pereduksi)
Perhatikan contoh berikut;
Mg + H2O → MgO + H2
- Mg menyebabkan H2O tereduksi karena itu Mg disebut reduktor (Mg ke MgO sendiri mengalami oksidasi).
- H2O menyebabkan Mg teroksidasi karena itu H2O disebut oksidator (H2O ke H2 sendiri mengalami reduksi).

Ca + S → Ca2+ + S2-
- Kalsium dioksidasi oleh belerang, karena itu belerang disebut oksidator.
- Belerang direduksi oleh kalsium, karena itu kalsium disebut reduktor.

Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu
- Zn disebut reduktor teroksidasi.
- Cu2+ disebut oksidator tereduksi.

BILANGAN OKSIDASI
Atom punya kemampuan untuk mengikat dan melepas elektron. Kemampuan ini diukur dalam bentuk bilangan oksidasi (biloks).
Biloks adalah nilai muatan dari suatu unsur, molekul, maupun ion. Biloks terkait dengan banyaknya elektron yang dilepas atau diterima dalam pembentukan senyawa. Dan karena itu biloks dapat berharga positif atau negatif.
Berikut ini aturan – aturan dalam penentuan biloks (nilai muatan dari suatu unsur, molekul, maupun ion);

  • Unsur bebas baik dalam bentuk monoatomik, diatomik, triatomik, tetratomik, dan seterusnya mempunyai biloks = 0 (nol)
Contoh; Fe, Cu, H2 ,N2, O3, P4, S8

  • Unsur logam dalam senyawa selalu mempunyai biloks positif . Nilainya sesuai dengan golongannya (kecuali untuk logam transisi yang memiliki lebih dari satu nilai biloks)
Contoh;
Biloks Li, Na, K, Rb, dan Cs (golongan I A) = + 1
Biloks Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra (golongan II A) = + 2
Biloks Al (golongan III A) = + 3

  • Biloks O dalam senyawa adalah – 2.Kecuali dalam; F2O biloks atom O = + 2, Senyawa peroksida (contohnya; H2O2, Na2O 2, dan BaO2) biloks atom O = – 1, dan Senyawa superoksida (contohnya; KO2) biloks atom O = – ½.
  • Biloks atom H dalam senyawa adalah + 1. Kecuali jika atom H berikatan dengan unsur logam, seperti Na, biloksnya menjadi – 1 (atom H yang berikatan dengan atom logam akan membentuk suatu senyawa yang disebut senyawa Hidrida).
Contoh;
Biloks atom H dalam H2O, HCl, dan NH3 adalah + 1.
Biloks atom H dalam LiH, NaH, CaH2, AlH3, dan Al(OH) 3 adalah – 1.

  • Unsur F selalu mempunyai biloks = – 1.
  • Harga biloks suatu ion (baik ion tunggal maupun ion poliatom) adalah sebesar muatannya.
Contoh;
S2- = –2; Fe3+ = +3; MnO4 - = –1; Cr2O72- = –2; CO32- = –2; PO43 - = –3

  • Jumlah biloks seluruh atom dalam senyawa adalah nol .
Contoh;
Biloks H2O = (2×biloks H) + (1×biloks O) = (2×( –1)) + (1×( –2)) = 0
Biloks Al(OH)3 = (1×biloks Al) + (3×biloks O) + (3×biloks H)
= (1×(+3)) + (3×( –2)) + (3×( –1)) = 0

Aturan penentuan biloks ini dapat dipakai untuk menentukan mana zat yang termasuk oksidator dan mana zat yang termasuk oksidator.
Contoh:
Pada gambar reaksi di atas, Zn ke Zn2+mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +2, dengan demikian Zn disebut sebagai reduktor. Sedangkan Cu2+ ke Cu mengalami penurunan biloks dari +2 ke 0, dengan demikian Cu2+ disebut sebagai oksidator

Post a Comment

Iklan