Alkohol (CnH2n+2O) merupakan senyawa turunan alkana yang atom H-nya diganti dengan gugus fungsi ━OH.
A. JENIS-JENIS ALKOHOL
Berdasarkan kedudukan gugus hidroksilnya, alkohol terbagi atas:
- Alkohol primer, yaitu alkohol yang gugus hidroksilnya (━OH) diikat oleh atom C primer ( atom C yang mengikat satu atom C lainnya).
Alkohol Primer |
- Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus hidroksilnya diikat oleh atom C sekunder ( atom C yang mengikat dua atom C lainnya).
Alkohol Sekunder |
- Alkohol tersier yaitu alkohol yang gugus hidroksilnya diikat oleh atom C tersier ( atom C yang mengikat tiga atom C lainnya).
Alkohol Tersier |
Untuk mengenali alkohol primer, sekunder dan tersier dapat digunakan pereaksi Lucas yang terdiri atas larutan HCl pekat dan katalis ZnCl2. Reaksi ini dilakukan pada suhu rendah yang umumnya dilakukan dalam tabung reaksi yang diletakkan pada es kering dengan suhu sekitar -12°C.
R━OH + HCl → R━Cl + H2O
Alkohol primer bereaksi sangat lambat. Gelembung-gelembung gas R━Cl akan terbentuk setelah reaksi dilakukan selama ±20 menit, sedangkan pada alkohol sekunder akan terbentuk gelembung gas R━Cl setelah ±10 menit. Pada alkohol tersier, akan segera terbentuk gelembung gas R━Cl.
Berdasarkan jumlah gugus hidroksilnya, alkohol terbagi atas:
- Alkohol monovalen, yaitu alkohol yang hanya memiliki satu gugus hidroksi dalam senyawanya. Contohnya etanol.
- Alkohol divalen, yaitu alkohol yang memiliki dua gugus hidroksil dalam senyawanya. Contohnya etilena glikol (etanadiol).
- Alkohol polivalen, yaitu alkohol yang memiliki lebih dari dua gugus hidroksil dalam senyawanya . Contohnya gliserol.
Gugus-gugus hidroksil (━OH) pada senyawa alkohol divalen atau atau polivalen terikat pada atom karbon yang berbeda karena jika gugus hidroksil tersebut terikat pada atom karbon yang sama, akan menyebabkan ketidakstabilan struktur dan reaksi penguraian atau penataan ulang struktur dengan melepas molekul air.
B. TATA NAMA ALKOHOL
Nama IUPAC Alkohol
Berikut format tata nama alkohol menurut IUPAC
Contoh;
Nama Trivial/Lazim Alkohol
Nama lazim alkohol mempunyai format: alkil alkohol
Contoh;
Alkil (R) adalah alkana yang telah kehilangan 1 atom H (CnH2n+1). Macam-macam gugus alkil
C. SIFAT-SIFAT ALKOHOL
Sifat Fisik
- Alkohol merupakan cairan jernih tidak berwarna dan berbau khas. Alkohol suku tinggi (jumlah atom C banyak) dan alkohol polivalen merupakan cairan kental dengan titik didih relatif tinggi.
- Alkohol rantai pendek mudah larut dalam air pada berbagai perbandingan.
Sifat Kimia
Alkohol termasuk senyawa reaktif. Reaksi pada alkohol terbagi menjadi dua tipe reaksi, yaitu reaksi yang memutuskan ikatan R dengan ━OH dan reaksi yang memutuskan ikatan antara RO━ dengan atom H.
Berikut reaksi-reaksi pada alkohol
1. Reaksi alkohol dengan logam reaktif, misalnya Na atau K, akan menghasilkan gas Hidrogen.
R━OH + Na → R━ONa + H2
2. Reaksi oksidasi alkohol dengan KMnO4/K2Cr2O7 (dalam lingkungan asam).
Alkohol primer → aldehid → asam karboksilat
Alkohol sekunder → keton
Alkohol tersier tidak dapat teroksidasi karena tidak mempunyai atom H karbinol, yaitu atom H yang diikat oleh atom C yang mengikat gugus ━OH.
3. Reaksi alkohol dengan asam halida (HX), PCl3 atau PCl5 akan menghasilkan alkil halida.
R━OH + HX → R━X + H2O
R-OH + PCl3 → R━Cl + H3PO3
R━OH + PCl5 → R━Cl + POCl3 + HCl
4. Alkohol dipanaskan dengan asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi. Pada suhu 140°C akan dihasilkan eter, sedangkan pada suhu 180°C akan dihasilkan alkena.
R━OH + H2SO4 → R━O━R’ + H2O (suhu 140°C)
R━OH + H2SO4 → R━CH=CH━R + H2O (suhu 180°C)
5. Reaksi alkohol dengan asam karboksilat membentuk ester dengan bantuan asam sulfat pekat.
R━OH + R━COOH → R━COO━R’ + H2O
D. PEMBUATAN ALKOHOL
Ada beberapa cara pembuatan alkohol, diantaranya adalah
1. Mereaksikan gas CO2 dengan gas hidrogen dengan bantuan katalis oksida logam (Cr2O3) pada tekanan 200 atm dan suhu 400°C akan menghasilkan methanol.
CO(g) + H2(g) → CH3OH(l)
2. Menghidrasi gas etilena dengan katalis asam sulfat (H2SO4) atau asam fosfat (H3PO4) pada suhu 300°C akan menghasilkan etanol.
CH2=CH2(g) + H2O(l) → CH3━CH2━OH(l)
3. Mereaksikan alkil halida dengan senyawa basa.
R━X + NaOH → R━OH + NaX
4. Memfermentasikan glukosa (gula) dengan menggunakan enzim yang dihasilkan oleh ragi.
C6H12O6(s) → 2C2H5OH(l) + 2CO2(g)
Posting Komentar