loading...
loading...
“Berikut saya twit-kan poin-poin dari paparan Prof. Daniel M. Rosyid, pH.D. Selamat menyimak.”

1.        Sistem sekolah di Indonesia diperkenalkan Belanda saat Politik Etis di akhir abad 19 atau abad 20,

2.        Sekolah-sekolah Belanda dirancang untuk merekrut pegawai (negeri) demi kepentingan penjajahan,

(terlepas dari hal di atas, perlu dicatat)
3.        Mentor-mentor bung karno dkk banyak yang tidak pernah sekolah FORMAL, umumnya OTODIDAK,

4.        Lembaga yang menyelenggarakan pendidikan adalah pesantren, secara NON-FORMAL, bahkan INFORMAL,

5.        Orang bekerja atau magang di pagi hari, lalu malamnya mondok (belajar di pesantren),

6.        Antara belajar dan bekerja tidak dipisahkan secara tegas, tapi terjalin secara sistemik,

[zaman sekolah pasca-proklamasi]
7.        Grand design sekolah pasca-proklamasi tidak berubah secara mendasar dari grand design penjajahan:...menyiapkan pegawai (negeri),

8.        PENDIDIKAN disamakan dengan PERSEKOLAHAN,

9.        (wajib)BELAJAR disamakan dengan (wajib) SEKOLAH,

10.    PENDIDIKAN = PERSEKOLAHAN???

11.    Kesalahan sekolah adalah berusaha keras menimbulkan kesan dan memberi pesan seolah-olah menjadi satu-satunya tempat belajar,

12.    Banyak orang di Indonesia modern bersekolah sejak TK sampai kuliah di PT, lulus baru cari pekerjaan,

13.    Anak-anak usia sekolah dilarang bekerja, seolah-olah bekerja itu tidak belajar,

14.    Persekolahan dipersempit lagi menjadi sekedar capaian-capaian target skolastik/kognitif dan UJIAN (tulis) NASIONAL,

15.    Kecurangan saat UN terjadi secara terencana, luas, dan sistemik. Sebagian guru bahkan terlibat aktif dalam kecurangan tersebut,

16.    Jadi apa gunanya bersekolah???

17.    Apakah anak-anak kita belajar sesuatu yang betul-betul penting di sekolah???

[POTRET SEKOLAH DI INDONESIA SAAT INI]
18.    Banyak sekolah, termasuk "sekolah unggulan" yang justru mengasingkan murid dari lingkungannya...
...banyak sekolah yg membunuh kreativitas murid-muridnya, menghina kecerdasan mereka...
...banyak sekolah yang sibuk mengejar kejuaraan dan "keunggulan" justru membuat murid-muridnya tidak peduli dengan lingkungan terdekatnya sendiri?
Sekolah menjadi KEPANJANGAN EGO guru-gurunya dan juga orangtua murid-muridnya, juga birokrat,

19.    Sekolah saat ini sudah menjadi industri, sebuah dunia sendiri, sedangkan masyarakat adalah "dunia lain",

20.    Sekolah hanya menjadi tempat guru mengajar bukan tempat murid belajar,

21.    Guru tidak tertarik dengan murid-muridnya sehari-hari, gagal menjangkau kehidupan di luar sekolah,

22.    Kebanyakan guru mengharapkan jawaban yang benar (sesuai buku atau kurikulum) dari murid-muridnya, bukan jawaban yg jujur,

23.    Kebanyakan guru tidak bisa menerima kesalahan murid-muridnya... Padahal berbuat, termasuk berbuat salah, bukanlah dosa dan bagian penting dalam belajar,

24.    Setelah lama bersekolah, banyak lulusan yang tidak mandiri, tidak percaya diri, karena tidak dipercaya untuk mencoba banyak hal di sekolah,

25.    Semakin tinggi sekolah justru semakin menganggur,

26.    Internet/google sedang meruntuhkan tembok-tembok sekolah,

27.    Yang tidak tergantikan oleh sekolah adalah pengalaman multi-ranah, dan pembentukan karakter,

28.    Sekolah akan digantikan oleh Self-Organized Learning Environment (SOLE),

29.    Lebih baik tidak sekolah, tapi terus belajar...

(belajar?)
30.    Belajar adalah ikhtiar memaknai pengalaman/praktek,

31.    Siklus belajar: baca > tulis > bicara > praktek > baca > dan seterusnya

(pengalaman??)
32.    Pengalaman disusun oleh 3+1 unsur pokok,
AKU
RUANG
WAKTU
    +
ALLAH

33.    Pengalaman adalah dongeng/cerita tentang AKU, ALAM, dan ALLAH TUHANKU,

34.    Belajar adalah membuktikan, mencari, membela, dan menyebarkan KEBENARAN,

35.    Siklus kebenaran: bukti > cari > tegak > sebar > bukti > dan seterusnya

36.    Belajar adalah menumbuhkan kesetiaan pada kebenaran dan keberanian berkarya sebagai bukti iman,

37.    Siklus karakter: jujur > cerdas > peduli > amanah > jujur > dan seterusnya
(catatan saya, twit no. 37, ternyata kalo mau amanah kudu jujur dulu, presiden baru apa kabar, hehehe)

(PENUTUP)
38.    Kurikulum hanya resep makan siang di warung dekat rumah yang disebut sekolah,

39.    Yang lebih penting adalah sarapan dan makan malam di rumah,

40.    Jika sekolah dan guru tidak berubah, keduanya akan kehilangan relevansi, menjadi DINOSAURUS abad 21,

41.    Masa depan kita di abad 21 tidak ditentukan sekolah, tapi oleh keluarga di rumah sebagai SOLE terbaik.


Post a Comment

Iklan